Media Tanam
Penggunaan media tanam pada budidaya hidroponik fungsi utamanya adalah untuk menyangga tanaman, sehingga kokoh berdiri. Media tanam ada berbagai macam, seperti rockwoll, cocopeat/sabut kelapa, arang sekam, hidroton, dan lain sebagainya. Penggunaan media tanam dapat disesuaikan dengan kondisi kelembaban maupun jenis tanaman yg di tanam, misal tanaman buah seperti tomat atau cabai dapat menggunakan hidroton, pecahan bata atau kerikil, dll.
Berikut beberapa media tanam yang umum digunakan pada proses penanaman hidroponik :
Rockwool
Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para hidroponiker, baik skala hoby maupun industri. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini. Rockwool terbuat dari batuan basalt yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal terbentuk serat-serat. Setelah mendingin kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan petani. Karena dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi maka secara otomatis pathogen penyebab penyakit juga mati.
Rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Biasanya dijual dengan kisaran harga Rp 55.000,- / slab (panjang 1000 mm, lebar 150 mm dan tebal 75 mm)
Arang sekam
Arang sekam adalah ampas/kulit padi yang sudah diolah/dibakar. Pemanfaatan arang sekam untuk tanaman sudah banyak di lingkungan kita, seperti untuk menanam tanaman hias atau bunga. Arang sekam mudah didapat dan murah, serta mampu memberikan hasil yang baik untuk pembibitan maupun memperoduksi bermacam tanaman.
Hidroton
Hidroton dibuat dari tanah liat yang dibentuk bulat-bulat kemudian dipanaskan pada suhu 1200 derajat atau lebih dan memiliki kapiler yang sangat tinggi yang telah terbukti untuk mempercepat pertumbuhan tanaman bila digunakan dengan benar. Hydroton adalah pilihan yang baik untuk banyak sistem hidroponik karena merupakan benar-benar ramah lingkungan, PH stabil, sangat berpori, dan menyediakan banyak oksigen ke zona akar tanaman.
Coco Peat
Coco peat adalah olahan sabut kelapa, yang biasanya dihasilkan dari limbah olahan kelapa kemudian serat sabut kelapa tersebut dicuci, dipanaskan, disaring dan pipilih sebelum diproses menjadi produk coco peat yang berupa padatan.
Spons atau busa
Spoon sering di gunakan untuk mencuci piring dan membersihkan kaca jendela kamar dsb,tapi pernahkah diperhatikan apabila spoon dibiarkan di alam terbuka kena hujan dan panas maka akan tumbuh lumut hijau dan terkadang hitam dan ada rumput yang tumbuh juga tapi belum banyak yang menggunkan cara ini.
Perlite
Perlite adalah kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air yang relatif tinggi, biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian,yang dimana cocok untuk penetasan telur hewan dan mepercepat pertumbuhan tanaman dari biji nya.
Vermiculite
Sekelompok mineral memiliki, struktur dari mika. Mereka adalah silikat hydrous, berasal umumnya dari perubahan semacam mika. Disebut demikian karena timbangan, ketika dipanaskan, membuka keluar ke bentuk nguler.
Dan masih banyak yang lainnya yang dapat digunakan untuk media tanam hidroponik, seperti : pasir, kerikil, pecahan batu bata, akar pakis, dll. Gunakan media tanam yang sekiranya mudah didapatkan, murah efisien, dan tidak merusak atau menganggu pertumbuhan tanaman yang akan di tanam.
Media tanam hidroponik
informasi
Media tanam hidroponik
4/
5
Oleh
Unknown